17
Pernah ada tangan-tangan yang menolong juga pernah ada bahu-bahu untuk bersandar.
Pernah juga ada tawa-tawa yang selalu mengisi, ada juga sedikit tangis didalamnya.
Pernah ada perdebatan, bahkan pertengkaran.
Pernah ada pembicaraan serius soal hidup, juga pernah ada humor receh didalamnya.
Pernah jalan bersama-sama, berangkulan tangan sembari merapalkan doa.
Doa,
katanya agar semua itu terus terjadi dan tidak menjadi kenangan.
Doa-doa terus dipanjatkan.
Harapan terus ditinggikan.
Semoga-semoga itu, akan terus menjadi semoga.
Hingga akhirnya,
satu persatu,
punggung-punggung itu,
mulai berjalan,
berjauhan.
Punggung-punggung yang aku cintai.
Mereka mulai mencoba melepaskan satu sama lain.
Mereka mulai merakit perahu mereka masing-masing,
mecoba menjauh dari rumah mereka untuk sebuah harap yang lebih besar.
Mereka mulai sibuk menata serpihan-serpihan masa depan yang masih tersisa,
mencoba berjalan sendiri tanpa tangan dan bahu yang lain untuk membantu.
dan yang paling pilu,
Harus menjalani ini semua.
Akhirnya,
untuk saat ini.
tidak ada yang lebih baik dari saling mendoakan.
Kali ini, aku benar-benar berdoa,
Semoga,
Semua punggung-punggung yang dicintai,
Segera kembali ke rumah
Dengan semua harapan indah,
Ditangan mereka.
Aamiin.
Pernah juga ada tawa-tawa yang selalu mengisi, ada juga sedikit tangis didalamnya.
Pernah ada perdebatan, bahkan pertengkaran.
Pernah ada pembicaraan serius soal hidup, juga pernah ada humor receh didalamnya.
Pernah jalan bersama-sama, berangkulan tangan sembari merapalkan doa.
Doa,
katanya agar semua itu terus terjadi dan tidak menjadi kenangan.
Doa-doa terus dipanjatkan.
Harapan terus ditinggikan.
Semoga-semoga itu, akan terus menjadi semoga.
Hingga akhirnya,
satu persatu,
punggung-punggung itu,
mulai berjalan,
berjauhan.
Punggung-punggung yang aku cintai.
Mereka mulai mencoba melepaskan satu sama lain.
Mereka mulai merakit perahu mereka masing-masing,
mecoba menjauh dari rumah mereka untuk sebuah harap yang lebih besar.
Mereka mulai sibuk menata serpihan-serpihan masa depan yang masih tersisa,
mencoba berjalan sendiri tanpa tangan dan bahu yang lain untuk membantu.
dan yang paling pilu,
Harus menjalani ini semua.
Akhirnya,
untuk saat ini.
tidak ada yang lebih baik dari saling mendoakan.
Kali ini, aku benar-benar berdoa,
Semoga,
Semua punggung-punggung yang dicintai,
Segera kembali ke rumah
Dengan semua harapan indah,
Ditangan mereka.
Aamiin.
Komentar